FAKTOR PENDUKUNG MENGONSUMSI SUGAR SWEETENED BEVERAGES PADA REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.37081/rum-kes.v1i3.43Kata Kunci:
Konsumsi, Minuman Manis, Perilaku, RemajaAbstrak
Konsumsi Sugar Sweetened Beverages (SSBs) pada remaja semakin meningkat dan menjadi perhatian global karena berdampak pada kesehatan, termasuk obesitas, diabetes melitus, dan karies gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat konsumsi SSBs serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi SSBs pada siswa/i SMAN 4 Tambun Selatan Jawa Barat tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan studi cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 242 siswa kelas X dan XI yang dipilih melalui teknik quota sampling. Data primer dikumpulkan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan kuesioner tertutup. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,3% siswa memiliki konsumsi SSBs kategori tinggi. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,007; PR=1,418), ketersediaan SSBs di sekolah (p=0,001; PR=2,078), ketersediaan di rumah (p=0,001; PR=1,690), teman sebaya (p=0,001; PR=2,093), dan paparan iklan/media (p=0,001; PR=2,178) dengan konsumsi SSBs. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan antara jenis kelamin (p=0,926), konsumsi fast food (p=0,124), dan uang saku (p=0,127). Disimpulkan bahwa konsumsi SSBs pada remaja dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, lingkungan sekolah dan rumah, pengaruh teman sebaya, serta paparan media. Sementara itu, jenis kelamin, fast food, dan uang saku tidak terbukti berhubungan dengan konsumsi SSBs.
Referensi
Akhriani, M., Fadhilah, E., & Kurniasari, F. N. (2016). Hubungan Konsumsi Minuman Berpemanis dengan Kejadian Kegemukan pada Remaja di SMP Negeri 1 Bandung (Correlation of Sweetened-Drink Consumption with Obesity Prevalence in Adolescence in State Secondary School 1 Bandung). Indonesian Journal of Human Nutrition, 3(1), 29-40.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Kementerian KesehatanRepublik Indonesia.https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan- rkd-2018
European Food Safety Authority (EFSA). (2021). Consumption of sugar-sweetened beverages among children and adults in Europe: Trends and health impacts. EFSA Journal, 19(6), e06412. Retrieved from https://www.efsa.europa.eu
Hall, J. E. (2021). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (14th ed.). Elsevier.
Haryanto, T.. (2023). Pengaruh Uang Saku Terhadap Perilaku Konsumsi Makanan Tidak Sehat pada Remaja. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 14(2), 112–120.
Haughton, C. F., Waring, M. E., Wang, M. L.,
Rosal, M. C., Pbert, L., & Lemon, S. C. (2018). Home matters: Adolescents drink more sugar-sweetened beverages when available at home. The ournal of Pediatrics, 202, 121–128.https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2018.06.046
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from https://repository.badankebijakan.kemkes. go.id/id/eprint/5537
Laksmi, P. W., Trisnawati, D., & Saraswati, E. (2018). Patterns of sugar-sweetened beverage consumption in Indonesia and its association with overweight and obesity. Public Health Nutrition, 21(14), 2565-2574
Nguyen, N., Tang, H., Dibley, M., & Alam, A. (2022). Sugar‐sweetened beverage consumption and overweight and obesity in adolescents in ho chi minh city, vietnam: a population‐based analysis. Pediatrics International, 64(1).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Sari, P. M. (2022). Konsumsi minuman berpemanis pada remaja ditinjau dari faktor individu dan lingkungan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(1), 112–120.
World Health Organization (WHO). (2015). Guideline: Sugars intake for adults and children.
World Health Organization (WHO). (2022).
Guidelines on sugar intake
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Spektrum Kesehatan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0